Rabu, 10 September 2014

Hantu Mata Merah

     Sekolah kami memang memiliki segudang cerita misteri, salah satunya adalah cerita mengenai salah satu kematian salah satu siswi jurusan IPA 3, 8 tahun silam. Berawal ketika siswi tersebut datang sangat awal kesekolah dan bermaksud untuk mengerjakan tugas yang masih belum terselesaikan, waktu itu tepat pukul 5 pagi ketika ia tiba disekolah.

     Seperti biasa, dengan letak kota kami yang berada di dataran tinggi tentunya membuat dingin sungguh menusuk tulang, siswi tersebut pun segera menuju kelasnya yang berada di lantai 4 gedung A, sekolah kami terdapat banyak sekali gedung-gedung yang di bagi berdasarkan jurusannya masing-masing, tapi menurut cerita salah satu kakak kelas kami, sebelum gedung A tersebut dibangun, konon dahulu tertanam pohon beringin yang sangat lebat dengan dahan yang sangat besar dan kelilingi pula oleh kuburan-kuburan Belanda, yang lebih mengenaskannya, dikatakan bahwa tepat disamping pohon tersebut terdapat satu buah sumur yang di fungsikan sebagai tempat pembuangan mayat yang telah disiksa oleh tentara Belanda.

     Kemudian tidak lama setelah siswi itu duduk, karena merasa masih sedikit ngantuk ia pun menuju ke toilet bermaksud membasuh wajahnya dengar air, ketika usai membasuh wajahnya tiba-tiba siswi tersebut mendegar suara flush dari salah satu bilik, padahal saat itu masih pagi dan hanya siswi itu saja yang berada di toilet. Bulu kuduknya pun mulai merinding dan jantungnya pun berdegup sangat kencang, terjadi pergejolakan didalam batinnya antara penasaran untuk melihat apakah benar di dalam bilik tersebut terdapat orang ataukah tidak.

     Akhirnya siswi tersebut memutuskan untuk melihat dan ketika ia melihat dari bawah pintu, ternyata terlihat sepasang kaki yang berlumuran darah dan luka cabikan, serta bau amis yang menyengat. Dengan sangat kaget, siswi itu berusaha keluar dari toilet tersebut, tetapi pintu langsung tertutup secara tiba-tiba. Kemudian bilik yang terdapat sepasang kaki tersebut pun mulai terbuka perlahan-lahan disertai suara denyit pintu, siswi tersebut pun melihat sesosok wanita yang mengenakan gaun merah dengan luka cabik diseluruh wajahnya dengan lidah yang menjulur keluar hingga 1 meter, matanya pun tampak melotot dengan warna merah darah, karena sangat shock, siswi itu pun pingsan dan terbangun di kantor guru.

     keesokannya siswi itu selalu tampak melamun dan tertawa sendiri, teman-teman maupun sahabatnya
mulai menjauh karena sikapnya yang aneh, siswi itu pun kemudian selalu di bully oleh teman-teman sekelasnya bahkan oleh gurunya sendiri, kemudian 4 minggu kemudian tepat pukul 5 pagi, siswi itu ditemukan tewas sambil mengenakan gaun merah, ditemukan pula luka cabik sekejur tubuhnya dengan lidah menjulur keluar serta bola mata yang menonjol keluar seakan-akan lepas dari rongga matanya, sejak saat itu tidak ada satu pun baik siswi maupun guru yang berani masuk ke toilet wanita di gedung A, bahkan menurut cerita dari teman-teman toilet tersebut sudah dijadikan sebagai gudang dan tidak ada seorangpun yang berani melihat isi dari dalam pintu tersebut.

Lanjut ke :
Kuntilanak dan Anaknya Mencintai Aku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar